Jumat, 26 April 2013

Lidah Kehidupan


Sore damai nan sunyi....
Kaki berpijak menuju kedamaian
Bersama air yang mengalir, aku memejamkan mata..
mendengar nyanyian air

Noda menempel disekujur bajuku
awal yang selalu polos, kini pudar
tak ada yang mengerti makna hari ini
serta hari esok menjadi penuh penyesalan

Hal kecil tak berguna
tak cantik nan indah
Siapapun tak bisa melihatnya berubah
menjadi semerbak wangi bunga yang selalu dikenang

"MEMORI"

mempelajari kesalahan yang lampau
melanjutkan kebaikan yang dilakukan
mengenang segalanya bagai pelita dilubuk hati

"TAKDIR"

Sebuah lidah kehidupan
terkadang ada pisau belati
kapas putih, bahkan benang kusut
takdir berputar cepat seperti kilat

Memori bertiup bagai angin
menuju langit ketuju
terbang menjadi angan-angan

"Memori" tanpa menghargai, penyesalan akhir berbalik tak dihargai



Tidak ada komentar:

Posting Komentar